Maafkan diriku kasih.. bukan maksud ku untuk menyakiti mu atau pun membohongimu

sungguh diriku ragu.. untuk semua ini tak ku sangka sampai kini ku masih mengingatmu 

sedang apa gerangan dirimu disana?

Ku terdiam disini.. mengingat masa lalu kita

masa indahnya lilin.. redupnya dingin dengan hangatnya dirimu.. di tempat itu kita berbincang

di tempat itu pula kita berpisah.. sungguh hatiku merindukan dirimu.. bila mengingatmu

Apa kau juga seperti itu?
ingatlah kata–kata manis yang sering kita ucapkan untuk mu dan untuk ku

kau buka kan pintu rumah mu untuk ku namun entah bila nanti

kau ucap diriku lah yang paling bisa membuatmu bahagia, senang, dan juga tak bisa marah

dirimu yang pertama menyentuh wajah ku dan diriku lah yang pertama menyentuh wajah mu

dengan satu kiasan di pipi.. sungguh manis terasa.. indah bila dibayangkan.. untuk pertama dan terakhir kalinya

Ku merasakan cintamu atau tidak
Sudahlah cukup keramahan mu

kau tidak menunjukan dewasa dan mungkin kau pun tak pantas untuk ku

karena kau terlalu baik untuk ku.. dibalik tirai ini.. ku hanya bisa melihat bayanganmu

namun berangsur menghilang

Di saat terakhir ku tak menikmati saat yang harusnya milik kita

namun bila itu sudah terlewat mungkin ku sangat menyesalinya karena terlewatkan

kau terus mengingatkan ku akan hal itu.. disaat terakhir.. kau sandarkan rambutmu.. di bahuku

sungguh semua terasa berlalu begitu saja.. tanpa terasa.. andai saat itu datang

ku ingin menyandarkan bahu ku.. pada mu.. kan ku dekap dirimu.. dengan hangat
memang aku bukan lah orang yang menghargai waktu namun sudah lah.. apa kau akan mengetahuinya?  Dakara.. gomen ne ?

-Andai ku bisa menikmati saat kau memakai baju dari ku.. namun.. ku tak bisa